Turun berok bisa dialami siapa saja, baik itu orang dewasa, termasuk juga bayi. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan sangat mengganggu, tentunya. Oleh karena itu, bila Anda mengalami hal ini, segera dapatkan penanganan yang tepat.
Apa Itu Turun Berok
Turun berok atau juga dalam dunia media disebut hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol melalui dinding otot atau jaringan di sekitarnya. Bagian organ tersebut muncul melalui area otot atau jaringan yang melemah sehingga muncul tonjolan atau benjolan.
Kondisi ini biasanya muncul pada perut, tepatnya di antara dada dan pinggul. Namun hernia juga bisa terjadi pada daerah paha dan pangkal paha atas.
Apakah Turun Berok Bahaya?
Pada banyak kasus, turun berok tidak mengancam nyawa, tetapi kondisi ini tidak bisa hilang dengan sendirinya. Terkadang hernia perlu penanganan serius melalui operasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Bila benjolan hanya menyebabkan tekanan atau regangan, kondisi ini dikenal dengan hernia yang dapat direduksi (reducible hernia). Benjolan seperti ini tidak berbahaya, tapi Anda tetap memiliki pilihan untuk menjalani operasi.
Untuk benjolan yang tidak dapat kembali lagi dinamakan hernia yang tertahan (incarcerated hernia). Ini merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan segera.
Jenis turun berok yang paling berbahaya adalah strangulasi. Kondisi seperti ini organ atau jaringan yang terjebak di luar tidak mendapatkan pasokan darah. Lama-kelamaan organ tersebut dapat mengalami kematian jaringan dan komplikasi.
Jenis-jenis Hernia atau Turun Berok
Perlu Anda ketahui juga, berdasarkan lokasi kemunculannya, turun berok dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Hernia inguinalis
Jenis yang paling umum dan lebih sering dialami pria daripada wanita. Ciri utamanya yakni munculnya usus melalui lubang pada bagian bawah perut atau dekat pangkal paha yang disebut saluran inguinalis.
Turun berok pada pria agak berbeda dengan wanita. Pada pria, saluran inguinalis adalah jalan masuk antara perut dan skrotum (kantong pembungkus buah zakar) melalui saluran sperma.
Sementara pada wanita, saluran ini membentuk jalan menuju jaringan ikat yang menopang rahim. Jenis yang satu ini akan menimbulkan tonjolan di antara paha dan pangkal paha yang terlihat jelas.
Pada pria, bagian usus yang menonjol dapat memasuki skrotum. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit.
2. Hernia Fermolaris
Untuk jenis ini sering disalah artikan dengan hernia inguinalis karena mempunyai penyebab yang hampir sama, dan juga muncul di lokasi yang sama. Namun tonjolan pada hernia femoral muncul pada perut bagian bawah, selangkangan, pinggul, atau paha atas.
3. Hernia Umbilikalis
Hernia ini terjadi pada bayi baru lahir hingga 6 bulan. Kondisi ini terjadi ketika bagian usus mencuat melalui dinding perut di sebelah pusar. Tonjolan ini akan semakin jelas terlihat ketika bayi menangis.
Anda mungkin lebih akrab menyebut hernia ini sebagai pusar bodong. Tidak seperti kondisi hernia lainnya, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya ketiak bayi berusia 1 tahun. Namun, bila tidak hilang, pusar bodong dapat dioperasi.
4. Hernia Epigastrik
Pada turun berok ini usus menonjol melalui area otot perut yang terletak di antara pusar dan dada. Anda mungkin akan melihat adanya benjolan pada dada. Penyakit ini biasanya diobati dengan operasi hernia.
5. Hernia Insisional
Jenis hernia insisional terjadi setelah seseorang menjalani operasi pada perut. Sayatan yang dibuat saat pembedahan melemahkan area tertentu pada otot perut.
Akibatnya, usus mencuat melewati bekas sayatan atau jaringan otot di sekitarnya.
Tanda-tanda turun berok
Bila seseorang mengalami turun berok biasanya akan merasakan adanya benjolan dibagian tubuh tertentu. Benjolan ini terkadang ada yang bisa didorong masuk kembali ke dalam tubuh, namun ada yang tidak. Kondisi ini dapat terasa ketika berdiri, membungkuk, tertawa, mengejan saat buang air besar, atau batuk.
Kondisi ini dapat timbul dengan rasa sakit dan bisa sangat terasa saat beraktivitas seperti berjalan, berlari, atau juga mengangkat beban.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena turun berok, seperti:
- Kebiasaan mengangkat beban berat
- Sering mengejan, misalnya karena sembelit atau susah buang air kecil
- Batuk kronis
- Penumpukan cairan di dalam rongga perut atau asites
- Riwayat cedera atau pernah menjalani pembedahan di area munculnya hernia
- Kehamilan
- Kenaikan berat badan secara tiba-tiba
- Riwayat penyakit turun berok di keluarga
Cara Mengatasi Hernia
Ada beberapa tips yang dapat Anda coba lakukan untuk meringankan gejala turun berok, di antaranya:
- Konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran dan buah, serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan refluks asam lambung, seperti makanan pedas dan tomat.
- Olahraga secara teratur untuk menjaga berat badan ideal. Namun, konsultasikan ke dokter mengenai olahraga yang tepat dan aman untuk penderita hernia.
- Hentikan kebiasaan merokok, karena dapat menyebabkan batuk kronis dan meningkatkan risiko turun berok.
- Hindari mengangkat beban berlebih.
Anda juga bisa mengonsumsi SOP Subarashi untuk mengatasi kondisi ini, SOP Subarashi mengandung bahan-bahan alami Sudah banyak yang merasa membaik setelah secara rutin mengonsumsi SOP Subarashi, selain bisa mengatasi hernia, SOP Subarashi juga baik untuk mengatasi masalah prostat atau juga verikokel.