Kanker adalah salah satu penyakit yang ditakutkan oleh semua orang. Penyakit satu ini bisa menyerang siapa saja, tidak mengenal usia. Kebanyakan penderita kanker sayangnya sudah masuk pada tahap lanjut ketika melakukan pengobatan dan pada akhirnya kanker sudah menyebar. Salah satu pengobatan yang akan dilakukan ketika terkena kanker adalah menjalani kemoterapi, radiasi, operasi, bahkan terapi yang ditargetkan. Memanfaatkan sistem imun untuk penyembuhan kanker juga bisa jadi pilihan pengobatan. Seperti apakah itu?

Memanfaatkan sistem imun untuk penyembuhan kanker

Beberapa jenis kanker ternyata pengobatannya bisa disembuhkan dengan sistem imun. Metode satu ini dikenal dengan imunoterapi, imunoterapi adalah jenis perawatan yang meningkatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Ada berbagai cara melakukan cara ini, misalnya dengan antibodi monoklonal, trasfer sel angkat, sitokin, vaksin, dan penghambat pemeriksaan kekebalan. Sebagian besar penemuan baru ini mengacu pada inhibitor pemeriksaan-pemeriksaan kekebalan seperti lpilumumab, Pembrolizumab, Nivolumab dan obat-obatan lainnya.

Setiap kali sistem kekebalan tubuh diaktifkan atau dirangsang, ada titik dengan sinyal kompleks yang mencegah sel-sel kekebalan agar tidak menyerang dan menghancurkan jaringan normal yang sehat. Beberapa sel kanker menggunakan titik khusus ini untuk meredam sistem kekebalan dan mematikan respon imunitas tubuh.

Studi tentang melanoma sendiri sudah cukup maju, pengobatan ini aktif di berbagai jenis tumor, termasuk kanker paru-paru sel non-kecil (NSCLC) terutama karsinoma sel skuamosa paru-paru, kanker ginjal (karsinoma sel ginjal), kanker payudara tiga negatif, kanker kolorektal dengan defisiensi perbaikan ketidakcocokan, kanker kandung kemih, kanker serviks dan lainnya. Beberapa di antaranya sedang dalam fase uji awal, namun beberapa sudah digunakan secara klinis sebagai pengobatan.

Sistem kekebalan yang buruk meningkatkan risiko kanker

Seperti yang kita ketahui, penderita infeksi HIV punya daya tahan tubuh yang buruk dan ternyata sistem kekebalan tubuh yang buruk lebih rentan terhadap infeksi virus tertentu seperti misalnya virus herpes manusia 8 (HHV-8) yang menyebabkan sarkoma Kaposi. Tidak hanya itu, sisitem kekebalan yang buruk juga terkena hepatitis B,hepatitis C, Epstein Barr (EBV), human papillomavirus (HPV).

Seseorang yang pernah melakukan transplantasi ginjal memiliki risiko 2 hingga 3 kali lipat untuk terkena kanker dibanding dengan populasi umum dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Hal ini terkait dengan penekanan kekebalan yang diperlukan pasca transplantasi ginjal dengan kanker tampaknya mengalami hasil pengobatan yang lebih buruk dibanding dengan pasien kanker biasa.

Peradangan meningkatkan risiko kanker

Jangan pernah anggap remeh peradangan, karena ketika itu berubah menjadi kronis, itu bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Peradangan kronis melibatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terkait dengan perkembangan kanker dalam berbagai kondisi. 

Meroko juga diketahui perubahan lapisan saluran udara atau brnkus yang pada akhirnya menyebabkan bronkitis dan kanker paru-paru. 

Mulai sekarang, jangan pernah lagi untuk mengabaikan sistem imun, perkuat sistem imun Anda dengan makan-makanan yang sehat dan juga perkuat dengan produk kesehatan AFC. Produk AFC ini bukanlah obat, tapi tambahan makanan yang dibuat dari bahan-bahan alami yang sudah teruji secara klinis. Produk AFC dapat membantu Anda untuk menjaga dan memperkuat sistem imun.

AFCNEXT
Send via WhatsApp