Sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan virus bisa rusak oleh penyakit tertentu seperti autoimun kulit. Sayangnya, gejala penyakit autoimun kulit sulit diketahui.
Pada umumnya, pasien baru mengetahui bahwa ia menderita autoimun kulit setelah menjalani serangkaian pemeriksaan medis.
Apa itu Penyakit Autoimun Kulit?
Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan organisme asing seperti bakteri dan virus.
Karena kulit adalah organ tubuh terbesar, maka sangat berisiko terkena gangguan autoimun. Ketika seseorang menderita penyakit ini, sistem kekebalan tubuh pada kulit tak lagi bisa membedakan antara organisme asing dan sel tubuh.
Bukannya melindungi dari organisme asing, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel – sel tubuh. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan si penderita rentan terkena penyakit lainnya.
Dalam sistem kekebalan tubuh, terdapat sel darah putih dan antibodi yang berfungsi mencegah infeksi. Jika berfungsi dengan baik, sistem kekebalan tubuh dapat membedakan sel tubuh dengan sel asing.
Gejala Penyakit Autoimun Kulit
Pada umumnya, diagnosis autoimun kulit baru diketahui setelah organ – organ dalam tubuh pasien mengalami gangguan cukup parah. Sebaliknya, autoimun kulit yang baru diderita pasien cenderung tidak menunjukan gejala mengkhawatirkan.
Gejala penyakit autoimun kulit muncul setelah pasien menderitanya selama berbulan – bulan. Setidaknya, ada 5 gejala yang dirasakan banyak pasien. Yaitu:
1. Muncul ruam pada kulit
Kulit adalah indikator pertama yang bisa menunjukan gejala penyakit autoimun kulit. Kamu akan melihat beberapa ruam di kulit jika menderita penyakit ini.
Ruam yang muncul biasanya berwarna kemerahan dan disertai rasa gatal. Kamu harus mencurigai jika muncul ruam di kulit tanpa sebab.
Apalagi, jika kamu memang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit autoimun kulit. Segeralah berkonsultasi dengan dokter dan menjalani pemeriksaan medis.
2. Mudah merasa lelah
Terkadang, kelelahan sering dianggap sebagai gejala anemia. Padahal, kelelahan juga bisa menunjukan bahwa kamu sedang mengalami gejala penyakit autoimun kulit.
Merasa lelah baik secara fisik dan mental meski sudah beristirahat lebih dari 8 jam harus dipertanyakan. Jangan dianggap sepele, kelelahan bisa menjadi gejala awal autoimun kulit.
Jika dibiarkan, sering kelelahan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Kelelahan juga dapat meningkatkan emosi, kecemasan, serta depresi.
3. Berat badan naik-turun
Fluktuasi berat badan atau mudahnya berat badan naik dan turun juga menunjukan adanya gangguan sistem kekebalan tubuh. Kondisi seperti ini patut dipertanyakan, terutama jika kamu tidak sedang menjalani diet atau menderita penyakit lainnya.
Sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi normal akan mempengaruhi metabolisme. Sehingga banyak penderita autoimun kulit yang juga mengalami fluktuasi berat badan secara drastis.
4. Nyeri otot dan sendi
Nyeri otot dan persendian bisa menjadi indikasi bahwa ada yang salah dengan sistem kekebalan tubuh.
Jika kamu jarang berolahraga atau menjalani aktivitas berat, seharusnya kamu tidak merasakan gejala ini. Besar kemungkinan kamu mengalami gejala penyakit autoimun kulit jika nyeri otot dan sendi muncul tanpa sebab.
5. Gangguan pencernaan
Rasa tidak nyaman saat buang air besar dan kecil bisa menjadi petanda adanya gangguan dalam saluran pencernaan. Kembung, kram, dan nyeri perut memang tak selalu berkaitan dengan masalah sistem kekebalan tubuh.
Namun jika kondisi tersebut diikuti gejala lainnya, kamu harus segera mendapatkan pemeriksaan medis.
Konsumsi Utsukushhii untuk Menjaga Kesehatan
Penderita penyakit ini diketahui tidak boleh mengonsumsi sembarangan obat karena dapat memperparah keadaan. Untuk itu, kami merekomendasikan kepada Anda sebuah bukan obat melainkan makanan kesehatan yang 100 terbuat dari bahan alami dan telah melalui berbagai uji klinis. Utsukushhii sangat baik untuk detoksifikasi dan juga sangat baik untuk kesehatan.
Info lebih lanjut dan pemesanan silakan hubungi kami di sini.